- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
Perangkat Pembelajaran, Seni Budaya, Seni RupaPerangkat Pembelajaran, Seni Budaya, Seni Rupa - Format File:
DOCX, PDF, PPTXDOCX, PDF, PPTX
1. Komponen Perangkat Pembelajaran Seni Rupa
Perangkat pembelajaran seni rupa untuk kelas X mencakup beberapa komponen utama, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, dan alat evaluasi. Setiap komponen dirancang agar dapat mengakomodasi kebutuhan dan potensi individu siswa, sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menitikberatkan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan panduan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, RPP seni rupa untuk kelas X dirancang lebih fleksibel dan adaptif. Tujuan pembelajaran tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses kreatif yang dilalui siswa. Guru diberikan kebebasan dalam memilih metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan kebutuhan siswa, misalnya menggunakan pendekatan proyek, diskusi kelompok, atau eksplorasi mandiri.
b. Bahan Ajar
Bahan ajar seni rupa di kelas X meliputi materi yang mendukung pengembangan keterampilan dasar dalam berkarya seni rupa, seperti menggambar, melukis, dan membuat karya tiga dimensi. Selain itu, bahan ajar juga mencakup apresiasi seni, di mana siswa diajak untuk memahami karya seni dari berbagai latar belakang budaya, termasuk karya-karya seni lokal dan internasional. Dalam Kurikulum Merdeka, bahan ajar seni rupa juga bisa diperluas melalui penggunaan teknologi, seperti aplikasi desain grafis dan multimedia yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi seni rupa digital.
c. Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sangat penting untuk menarik minat siswa dan membantu mereka memahami konsep-konsep seni rupa dengan lebih baik. Media pembelajaran dapat berupa media visual seperti gambar, video, atau presentasi digital. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan objek nyata atau artefak seni untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan interaktif. Kurikulum Merdeka juga mendorong pemanfaatan teknologi digital sebagai media pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih inovatif dan kreatif.
d. Alat Evaluasi
Evaluasi dalam pembelajaran seni rupa di kelas X tidak hanya berfokus pada hasil akhir karya seni, tetapi juga pada proses kreatif yang dilalui siswa. Penilaian bisa berupa portofolio, refleksi diri, atau pameran karya seni siswa. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya evaluasi yang bersifat formatif, di mana siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus selama proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka secara bertahap dan mendukung pengembangan kreativitas mereka.
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek
Salah satu pendekatan yang diutamakan dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis proyek. Dalam mata pelajaran seni rupa kelas X, siswa dapat diarahkan untuk mengerjakan proyek-proyek seni yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan konteks sosial. Misalnya, proyek pembuatan mural yang mengangkat tema lingkungan atau proyek seni instalasi yang memanfaatkan bahan-bahan daur ulang. Pembelajaran berbasis proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas siswa, serta memperkenalkan mereka pada isu-isu nyata di masyarakat.
3. Keterlibatan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Kurikulum Merdeka mengedepankan pendekatan yang berpusat pada siswa, di mana siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran seni rupa, guru diharapkan mampu menciptakan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan ide-ide mereka secara bebas dan kreatif. Siswa juga didorong untuk mengambil inisiatif dalam mengeksplorasi berbagai teknik dan medium seni, serta mengembangkan proyek-proyek seni yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran ini akan membantu mereka mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap karya yang mereka hasilkan.
4. Peran Guru sebagai Fasilitator
Dalam Kurikulum Merdeka, peran guru tidak lagi hanya sebagai pemberi materi, tetapi lebih sebagai fasilitator yang membimbing dan mendukung proses belajar siswa. Guru diharapkan mampu memberikan umpan balik yang konstruktif dan memotivasi siswa untuk terus mengembangkan keterampilan mereka. Guru juga perlu peka terhadap perbedaan minat dan bakat siswa, sehingga dapat memberikan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
5. Kesimpulan
Perangkat pembelajaran seni rupa kelas X dalam Kurikulum Merdeka tahun 2024 menekankan pada fleksibilitas, kreativitas, dan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan berbasis proyek, siswa diharapkan dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal dalam bidang seni rupa, sekaligus membangun apresiasi yang lebih mendalam terhadap seni dan budaya. Peran guru sebagai fasilitator juga menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung eksplorasi dan ekspresi kreatif siswa.
Melalui perangkat pembelajaran yang dirancang secara tepat, tujuan Kurikulum Merdeka untuk menghasilkan generasi yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing global dapat tercapai.
Perangkat Pembelajaran Seni Rupa Kelas X Fase E Kurikulum Merdeka Tahun 2024 Ini Terdiri dari:
- MODUL AJAR
- CAPAIAN PEMBELAJARAN
- ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
- PROTA
- PROSEM
- KKTP
- BUKU BAHAN AJAR
- STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA
- MODUL PROFIL PELAJAR PANCASILA
- PANDUAN KURIKULUM OPERASIONAL
- APLIKASI RAPOR
- MATERI POWEPOINT
- REGULASI KURIKULUM MERDEKA
Download dokumen ini, GRATIS:
Download


